Jumat, 11 April 2014

Kesehatan Mental (Tulisan Kedua)

Ketika aku jatuh cinta pada seorang pria. Dimana pria itu adalah sahabatku sendiri. Dia adalah sahabatku di SMA, kita sekelas dikelas XII. Setiap hari ketemu, kecuali hari minggu. Bosen? Ya ga lahhhh, kan lagi kena virus merah jambu. Aku suka dia karena mukanya lucu, humoris, dan rambutnya itu mirip banget kaya gulali enjot hahha~~. Dia sering bilang kalo dikemayoran itu ada balapan babi. Udah serius banget nanggepin omongannya, ehh ternyata bohong doang-__- . Masa pacaran itu rasanya campur-campur gabisa seneng terus dan ga juga galau terus. Peristiwa lucu, kejadian aneh, sampai cemburu-cemburu buta juga dialamin.
Namun, perasaan cinta tak selamanya utuh. Aku tertipu oleh muka polosnya, dia mengakhirinya dengan alasan yang rasional tapi tak nyata, suka bohong maksudnya. Dulu aku mengaggap semua alasannya itu kenyataan dan apa adaya. Makanya pas baru-baru diputusin aku mengalami stress ringan merasa sedih, lemah, letih, lesu, lelah, lunglai sampai turun berat badan. Karena aku sangat kehilangan sosok si gulali enjot itu. Hati dibuat kalang kabut, galau gundah gulana sama dia. Sementara dia malah asik-asikan tertawa bagai setan yang senang melihat orang lain susah.
Sungguh tidak disangka laki-laki yang awalnya sahabat baik, ketika jadi pacar malah jadi srigala berbulu domba. Kenyataan ini memang pahit, tapi inilah hidup. Gamungkin diakhiri kalau Allah masih memberi nyawa. Lagian juga, buat apa buang-buang waktu memikirkan si gulali enjot itu. Hidup ini terlalu indah untuk disesali. (Ya ampunn bahasanya so banget-.-)
Inilah caranya aku bisa bertahan dari galau-galau yang gapenting itu. Aku kuat hadapin semuanya karena masih ada orang tua yang sayang kita apa adanya. Dan aku kembalikan semua masalah ini kepada Allah sang pemilik hati setiap umatnya, karena dibalik masalah ini pasti ada hikmahnya. Aku gabisa meminta si gulali enjot itu tetap jadi pacarku. Karena, tidak selamanya kita mengikuti perasaan. Terkadang rasionalitas itu perlu disaat-saat tertentu. Yang bikin aku sadar banget itu kalau mengingat kata-kata ini “Jangan mencintai seseorang melebihi cintamu kepada Allah”  dan juga pada saat buka surat Al-Baqarah: 216 yang bunyinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak “.
Intinya mengatasi patah hati itu, pasrahkan saja semua kepada Allah. Dan jangan pernah berhenti berdoa untuk meminta jodoh yang sholeh yang terbaik dari Allah untuk mu J




Ditolak cewek, Playboy patah tulang loncat dari lantai 3 indekos

Merdeka.com - Merasa cintanya ditolak, Willie Budiman (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara loncat dari lantai 3 kamar kos di di Tanjung Duren Utara RT06/02, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Sabtu (29/3) siang. Beruntung nyawa pria ini terselamatkan dan hanya mengalami luka patah tulang punggung kiri.

"Dia nekat loncat, diduga karena cintanya ditolak," kata Kanit Reskrim Polsektro Tanjung Duren AKP Khoiri, Sabtu (29/3).

Dia menambahkan, selain mengalami patah tulang, korban juga mengalami luka di bagian wajah akibat terkena pecahan kaca jendela. Saat ini, pria yang tercatat sebagai karyawan swasta menjalani perawatan di RS Sumber Waras, Grogol.

Sementara itu, gadis idaman Willie, Yola (23), kepada polisi mengakui jika cinta pria yang dikenal playboy itu ditolaknya. Yola sendiri mengetahui, sebelum mendekati dirinya, Willie baru saja putus dengan pacarnya.

"Korban yang dikenal playboy ini cinta mati sama Yola. Tapi Yola-nya tidak mau," ujar Khoiri.

Sumber:
http://www.merdeka.com/peristiwa/ditolak-cewek-playboy-patah-tulang-loncat-dari-lantai-3-indekos.html

Opini:

Untuk Willie seharusnya tidak usah stres sampai mencoba bunuh diri begitu, perempuan kan bukan hanya Yola. Tapi, ini merupakan pelajaran buat Willie yang sering banget ganti-ganti pacar. Baru putus udah mau gandeng yang baru lagi, Makanya jadi cowo jangan playboy, sekalinya ditolak sama cewe jadi patah arang. Udah loncat dari lantai 3 sampai babak belur. Tetap aja cintanya ga diterima kan-..- emang enakkk!. Malah si Yola jadi tambah takut, tindakan Yola yang nolak cinta Willie bener banget deh. Makanya buruan taubat untuk para Playboy, jadikan ini pelajaran berharga. Sekalinya cinta mati sama cewe ingin serius malah ditolak. Untung Willie gajadi meninggal dengan cara konyol.

Rabu, 09 April 2014

Tugas Kedua


STRES
Saat ini banyak orang berbicara menegenai stres. Kita mendengar topik ini sebagai bahan pembicaraan sehari-hari, baik di televisi, radio, media online dan surat kabar. Sayangnya hanya sedikit saja orang yang mengerti konsep stres yang benar. Manager menganggap stres sebagai frustasi atau ketegangan emosi; seorang remaja yang kandas cita-citanya dan para atlit yang gagal berprestai karena ketegangan otot. Secara umum pengertian stres adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh. Kalau ketegangan itu berlebihan sehingga menggangu fungsi alat-alat tubuh tadi, maka keadaan demikian disebut dengan istilah distres. Stres dalam kehidupan tidak dapat dihindarkan. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami distres.
Seorang yang menderita stres, selain terwujud dalam berbagai macam penyakit, dapat pula terungkap melalui ketidak mampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga menderita gangguan kecemasan, depresi dan gangguan psikosomatik. Penderitaan fisik atau psikis menyebabkan orang tak dapat berfungsi secara wajar, tak mampu berprestasi tinggi dan sering menjadi masalah bagi lingkungannya (di rumah, tempat kerja atau lingkungan sosial lainnya), merupakan akibat dari stres yang berkelanjutan.


a.     Arti penting stress
Menurut J.P Chaplin dalam kamus lengkap psikologi mendefinisikan stres sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun pikologis. Hal senada diungkapkan dalam Atkinson (1983), stress terjadi ketika orang dihadapkan dengan persitiwa yang mereka rasakan sebagai mengancam kesehatan fisik maupun psikologisnya. Keadaan sosial, lingkungan, dan fisikal yang menyebabkan stress dinamakan stressor. Sementara reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respon stress, atau secara singkat disebut stress.

     Menurut Lazzarus 1999 “stress adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai” (“Stress is the anxious or threatening feeling that comes when we interpret or appraise a situation as being more than our psychological resources can adequately handle”).


b.    Tipe-tipe stres psikologis

Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang mengakibatkan orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan tersebut mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui sehingga ia mengalami kegagalan atau frustasi. Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain.
Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam dirinya. Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian, approach-approach conflict, avoidant-avoidant conflict, approach-avoidant conflict
  • approach-approach conflict adalah suatu konflik antara dua tujuan yang positif , tujuan-tujuan secraa bersama itu mempunyai daya tarik yang sama. Misalnya: suatu konflik psikologis muncul ketika seseorang lapar dan ngantuk pada saat yang sama.
  • avoidant-avoidant conflict adalah konflik yang melibatkan dua tujuan negatif, dan ini suatu pengalaman yang biasa. Misalnya: seorang siswa harus belajar untuk dua hari berikutnya untuk satu ujian atau mendapatkan kegagalan.
  • approach-avoidant conflict adalah konflik yang paling sulit dipecahkan. Dalam jenis konflik  ini, seseorang tertarik dan menolak objek tujuan yang sama. Karena valensi positif dari tujuan ini, orang mendekatinya; tetapi jika didekati, valensi negatifnya semakin kuat. Jika, pada satu titik mendekati tujuan, aspek-aspek yang menghambat menjadi lebih kuat daripada aspek-aspek positif, orang akan menghentikan usahanya sebelum mencapai tujuan. Karena tujuan tidak tercapai individu bias menjadi frustasi.

Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal dari luar diri individu, misalnya seorang teman yang memaksa kita agar memberi contekan disaat ujian berlangsung.
Kecemasan
Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan seperti “khawatir”, “prihatin”, “tegang”, dan “takut” yang dialami oleh semua manusia tetapi dengan kadar dan tingkatan yang berbeda-beda. Misalnya seorang anak yang sering dimarahi ibunya, anak tersebut akan merasakan kecemasan yang cukup tinggi jika ia melakukan hal yang akan membuat ibunya marah padahal ibu si anak tersebut belum tentu marah padanya.


c.      Symptom-reducing respons terhadap stres
- Mekanisme Pertahanan Diri -
Ø  Indentifikasi
Indentifikasi dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan orang untuk mengambil alih ciri-ciri orang lain dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kepribadiannya sendiri. Misalnya seorang anak perempuan yang menganggap ibunya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang halus, suka berdandan dan sebagainya, maka anak perempuan tersebut akan meniru dan berperilaku seperti ibunya.
Ø  Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Riza memiliki nilai yang buruk dalam pelajaran Fisika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
Ø  Pembentukan Reaksi/ Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang ibu yang membenci anaknya karena kehadiran anak tadi tidak diinginkan sehingga ibu tadi ingin membunuh anaknya, namun sang ibu malah bertindak sebaliknya, ia sangat menyayangi anaknya.
Ø  Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya korupsi adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh norma-norma masyarakta atau agama. Agar tidak dianggap sebagai koruptor wawan mengamalkan sebagian hasil korupsinya untuk membantu anak yatim piatu.
Ø  Proyeksi
Proyeksi adalah proses pertahanan yang secara langsung tidak disadari dan dimana individu yang bersangkutan itu tidak mau menyadari/mengakui. Misalnya Tito membenci Toni, namun karena toni adalah kaka kandungnya, maka Tito mengatakan bahwa Toni yang membenci dia.
Ø  Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
Ø  Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
Ø  Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang mahasiswa bertemu dengan wanita cantik, putih dan seksi. Namun setelah disadari ternyata wanita cantik itu adalah dosennya yang telah bersuami. Sehingga gairahnya tadi ditekan kea lam tidak sadar.
Ø  Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.” 
Ø  Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
Ø  Fantasi
Fantasi adalah kemampuan mental untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayanagan baru. (Walgito, 2004:139). Misalnya seorang wanita yang tidak memiliki uang untuk pergi ke paris ia melamunkan berbagai fantasi dirinya seolah-olah sedang berada di paris.
Ø  Negativisme
Negativisme adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan dengan perilaku tidak terpuji. Misalnya seorang teman yang mengajak Rika mencuri, namun Rika menolaknya.
Ø  Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalnya seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.



d.    Pendekatan problem solving terhadap stress
Problem Solving
Kita mengalahkan stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat stress itu). Misalnya, kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan masalah dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga dengan mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi (bila situasinya sendiri tidak bisa dirubah).
_Meningkatkan Toleransi Stress_
Mengarahkan diri pada kegiatan yang posotif, bisa secara psikis maupun fisik, misalnya secara psikis: menyadari bahwa didalam kehidupan semua orang pernah mengalami stress, walaupun dalam bentuk dan tingkat yang berbeda-beda. Secara fisik: berolahraga dipagi hari, membaca komik lucu atau menonton hiburan di Tv, melakukan wisata alam, mengkonsumsi makanan yang bisa meralaksasi seperti coklat.

Menghilangkan stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazurus dan Folkman penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
  • problem focused coping (Coping yang berfokus pada masalah) adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
  • problem focused coping (Coping yang berfokus pada emosi) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penialaian defensif.



Hubungan Interpersonal
Menurut Pearson (1983) manusia adalah makhluk sosial, artinya sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat menjalin hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain, mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Kita melakukan hubungan interpersonal ketika mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.

a.     Model-model hubungan interpersonal
·         Model pertukaran sosial (social exchange model).
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya). 

·         Model peranan (role model).Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.

·         Model permainan (games people play model).
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
a)            Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan
perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)            Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi
secara rasional).
c)            Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman
kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

·         Model Interaksional (interacsional model).
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.


b.    Pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal
Memulai suatu hubungan. Dalam memulai suatu relasi, individu satu dengan yang lain biasanya melalui proses berikut:

Pembentukan Kesan : Kesan muncul dalam waktu singkat, biasanya hanya merupakan hasil pengamatan indera semata (misal: kontak mata), merupakan penilaian singkat yang disesuaikan dengan harapan subjektif, serta hanya menyimpan sedikit informasi tentang objek pengamatan tersebut. Objek kesan antara lain: jenis kelamin, usia, ras, daya tarik fisik, cara berpakaian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesan:

a.         Terbatasnya informasi

b.         Kesamaan (asumsi kesamaan), membandingkan objek dengan diri kita.

c.         Isyarat yang keliru, seperti: perempuan yang ramah pasti mau diajak kencan.
d.     Stereotipe, merupakan keyakinan umum, seperti: rambut gondrong pasti anak berandal; profesor  biasanya berkepala botak.
e.         Kesalahan logis, seperti: orang yang mudah menarik perhatian biasanya cerdas dan intelek atau orang sukses dan sebaliknya.
f.        Hallo effect dan devil effect, rasa suka atau tidak suka akan mempengaruhi penilaian kita terhadap perilaku orang lain.

Ketertarikan Interpersonal: Individu mulai tertarik pada individu lain karena beberapa faktor berikut:

a.       Kedekatan fisik (physical proximity), misal: satu fakultas, tetangga dekat.

b.      Kesamaan diri, contoh: punya kesamaan prinsip, sikap, atau latar sosial budaya.

c.       Saling menyukai (mutual liking). Penelitian Aronson (1980) yang terkait:

            •Kita akan menyukai orang yang menyukai kita

            •Orang akan menyukai kita apabila kita menyukainya

•Kita lebih menyukai seseorang yang rasa sukanya mulai muncul atau bertambah kepada kita, daripada dengan orang yang telah dari dulu menyukai kita.

d.      Ketertarikan fisik, biasanya tergantung pada standar individu, jenis kelamin, dan budaya.

            • Laki-laki menyukai perempuan karena daya tarik seksualnya.

            • Perempuan menyukai laki-laki karena kepribadiannya atau kecakapannya.



c.      Intimasi dan hubungan pribadi

Intimasi ( kelekatan atau keakraban ) atau sering disebut juga sebagai   proximity, propinquity.

Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita jumpai adalah orang yang sangat mungkin menjadi sahabat kita atau kita cintai ( Berscheid & Reis, 1998 ). Semakin sering kita melihat dan berinteraksi dengan seseorang, semakin besar kemungkinan orang itu menjadi sahabat kita.
          Festinger dkk (1950) menunjukkan bahwa ketertarikan dan kedekatan hubungan tidak hanya tergantung pada fisik yang nyata, melainkan juga karena jarak fungsional. Jarak fungsional menunjuk pada aspek desain arsitektur yang memungkinkan beberapa orang bertemu lebih sering.
          Efek keakraban terjadi karena familiaritas. Semakin sering kita mengalami eksposur suatu stimulus, semakin besar kecenderungan kita untuk menyukainya.

Hubungan Pribadi

Ada dua hal yang mengawali suatu hubungan pribadi, yaitu kondisi suka dan cinta. Hal ini berbeda menurut beberapa ahli psikologi seperti Rubin, menurutnya :
- Kesukaan lebih didasarkan pada afeksi dan respek. Hal ini dikaitkan dengan kesepakatan tentang kualitas positif seorang teman dan kebutuhan untuk menjadi sama dengan teman tersebut.
-  Kecintaan  bersandar pada keintiman, kelekatan dan peduli terhadap kesejahteraan pihak lain.
Berawal dari hal – hal tersebut, terbentuklah suatu hubungan seperti relasi sosial dan pasangan hidup. Baik relasi jangka pendek maupun jangka panjang.





Referensi:

Basuki, A.M. Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Supratiknya, A. (1978). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta : Kanisius.
Riyanti, Dwi B.P., Prabowo, Hendro. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Handout Psikologi Sosial II : Ketertarikan Interpersonal/MM. Nilam Widyarini