Kamis, 22 Oktober 2015

Penerapan Sistem Informasi dalam Bidang Psikologi

Pada pembahasan sebelumnya telah membahas tentang penerapan sistem informasi dalam bidang bisnis, nahh sekarang saya mau coba membahas apa itu “Sistem Informasi Psikologi”? Atau yang lebih dikenal dengan “SIP”.

Psikologi merupakan ilmu yang membahas tentang manusia, namun ternyata sistem informasi juga berperan untuk kemajuan ilmu psikologi. Jadi sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga, sebut saja psikotes. Psikotest merupakan prosedur pemeriksaan yg telah mengalami pembakuan, yg dimaksudkan untuk menyelidiki dan menetapkan sifat-sifat psikis khusus individu serta melakukan pengujian mental.  Saat ini laboratorium psikologi juga menggunakan prinsip ilmu komputer untuk menghemat tenaga dan waktu.

Misalnya:

1. Konseling online (anak-anak, remaja, wanita dll) yang sekarang banyak beredar dan banyak hadir di situs  jejaring sosial. Prayitno dan Amti (2004) mengemukakan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Tes Psikologi adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu perilaku. Contohnya tes psikologi yaitu : PAULI, PAPIKOSTICK, dan IST.

a. Tes pauli adalah tes untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.

b. Tes papikostick adalah tes yang digunakan untuk mengukur dinamika kepribadian dari seseorang dengan memperhatikan keterkaitannya dengan dunia sekitarnya.

c. Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah satu tes psikologi untukmengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes IST sangat familiar digunakan oleh biro-biro psikologi saat ini.

Dalam psikologi faal juga terdapat serangkaian tes yang salah satunya adalah tes berdasarkan bercak tinta dan tes blackdots. Jadi sangat erat kaitannya antara ilmu psikologi dan sistem informasi, karena beberapa tes psikologi yang sudah dijelaskan tadi dapat dikelola menggunakan sistem komputer.

Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat bagi pemakainya. Namun, ternyata sistem informasi juga memiliki dampak negatif, terutama pada psikologis seseorang, misalnya:

1. Information anxiety

Banyaknya informasi yang diterima seringkali membuat kita kesulitan dalam memilah prioritas dan menentukan kebenaran, hingga akhirnya kita mengalami kecemasan dan berakhir dengan terjebak leh informasi tersebut.

2. Dehumanization

Hilangnya penghargaan atas nilai seseorang sebagai individu digantikan dengan sederet angka identitas yang tertera dalam sistem informasi.

3.  Health Issues

Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis teknologi informasi. Pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terutama pada ponsel, pengaruh radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kesalahan penggunaan keyboard dan mouse, dsb.

4. Lost of Privacy

Identitas digital yang dimiliki setiap orang membuat keberadaan orag tersebut selalu terdeteksi.

5. Cookies

Semakin banyak informasi yang kita tampilkan di internet, dengan atau tanpa kita sadari yang membuat peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Contoh: Facebook, Twitter, Friendster.

6. Digital Gap

Semakin nyata adanya kesenjangan antara kelompok yang menguasai TI dengan kelompok yang tidak menguasai TI baik dalam kesehatan maupun dalam pekerjaan.

7. Possible Massive Unemployment

Adanya pengurangan tenaga kerja terhadap pekerja yang tidak menguasai TI, padahal belum tentu orang-orang yang tidak menguasai TI memiliki potensi yang handal.

8. Impact of Globalization on Culture

Semakin menipisnya nilai-nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Misalnya, kebanyakn orang mengunduh lagu-lagu asing dan modern, hingga lagu-lagu daerah tidak didengarkan lagi bahkan tidak diketahui.



Referensi:

http://ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.14

https://books.google.co.id/books?id=OxNmCAAAQBAJ&pg=PA32&dq=tes+papi+kostick+adalah&hl=id&sa=X&ved=0CBkQ6AEwAGoVChMIs6CrrOfVyAIVxnCOCh1gcAy1#v=onepage&q=tes%20papi%20kostick%20adalah&f=false

http://www.mcscv.com/produk_detail.php?page-id=Pengertian-psikotest-fungsi-dan-kegunaannya-dalam-dunia-kerja&rdmt=19202&id=defadm&pid=Cara-menaklukan-psikotes-dan-memfungsikan-universal-banyak-bidang

http://www.scribd.com/doc/142892209/Tes-IST-Download#scribd

http://www.slideshare.net/jayarhamdhani/inventori-36854588

Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-dasar bimbingan konseling : Cetakan ke dua. Jakarta: Pustaka Ilmu.