Sabtu, 24 Januari 2015

Psikologi Manajemen Tugas 3

I. Peranan konflik dalam mengembangkan manajemen diPerusahaan

Konflik merupakan hal yang biasa terjadi di sebuah perusahaan, namun tidak selamanya konflik itu menjadi sesuatu yang negatif. Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi kemajuan perusahaan dan organisasi yang ada di dalamnya. Konflik yang tidak segera ditangani akan membawa permasalahan bagi perusahaan. Namun jika konflik itu ditangani secara tepat bisa menjadi kemajuan untuk perusahaan itu sendiri. Menurut Ross (1993), manajemen konflik merupakan langkah yang diambil para pelaku untuk mengarahkan perselisihan kearah yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan dan hal positif.

Contoh kasus:

VIVAnews-

Selasa, 26 Juli 2011

“asosiasi Pilot disalah satu penerbagan Indonesia mengancam mogok. Monatar menjelaskan akar masalah yang menyebabkan munculnya ancaman aksi mogok pilot adalah tak adanya titik temu antara anggota asosiasi pilot dengan pihak manajemen. Anggota Asosiasi pilot masih menuntut adanya kesetaraan gaji antara pilot lokal dan asing.  Sementara pihak manajemen tidak mengabulkan permintaan tersebut. Status pilot asing di salah satu penerbangan indonesia juga bersifat sementara. Para pilot asing yang berjumlah 43 orang ini hanya akan bekerja untuk maskapai penerbangan nasional tersebut selama satu tahun. Aksi mogok tersebut rencananya akan berlangsung pada Kamis, 28 juli 2011.

Jasa layanan penerbangan ini merupakan maskapai penerbangan local terbesar di Indonesia. Maskapai ini diketahui memiliki 19 rute penerbangan internasional meliputi Asia, Korea, Jepang, Australia, Timur Tengah, dan Belanda. Sementara untuk rute penerbangan local, maskapai ini tercatat memiliki 31 rute penerbangan mulai dari kota di Nangroe Aceh Darussalam hingga papua.

Penyelesaian kasus:

Seharusnya pihak manajemen maskapai ini menyetarakan gaji serta tunjangan yang didapat pada pilot asing dan pilot local agar tidak ada kecemburuan antara kedua belah pihak. Jadi wajar saja kalau pilot local mengancam mogok, agar sistem manajemen di maskapai ini menjadi lebih baik dan lebih adil pada semua pegawainya.



II. Peranan kepemimpinan untuk mengatasi konflik yang terjadi didalam manajemen perkantoran

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seorang yang memilki keahlian dalam memimpin, oleh sebab itu sebagai pemimpin harus bersikap adil dalam berorganisasi. Serta dapat menangani secara bijaksana dalam memecahkan sebuah konflik, baik konflik pribadi, konflik antar individu maupun konflik antar kelompok.

Contoh kasus:

Peran Kepemimpinan Dalam Krisis Perusahaan Nissan Persaingan selalu menghasilkan pihak yang menang dengan pihak yang kalah. Perusahaan yang mampu meraih keunggulan kompetitif, maka perusahaan itulah yang keluar sebagai pemenang. Di sinilah letak peran penting seorang pemimpin. Mau dibawa berlabuh ke manakah perusahaan itu? Arah tujuan kapal tergantung oleh kapten kapal, begitu pula arah dan strategi perusahaan yang sangat tergantung peran kepemimpinan untuk mencapai tujuannya.

Peran kepemimpinan dalam kondisi krisis perusahaan dapat dilihat dari kegigihan Nissan keluar dari jurang kegagalan. Pada tahun 1998, tanda-tanda jatuhnya perusahaan otomotif raksasa Jepang itu semakin Nampak jelas. Para petinggi Nissan sudah tidak berdaya menghadapi persaingan bisnis saat itu, ditambah lagi timbunan hutang yang menggunung sekitar puluhan miliar US Dollar. Ketika kondisi darurat seperti itu, dewi fortuna masih berpihak pada Nissan. Perusahaan otomotif dari Perancis, Renault sepakat membeli 37 persen saham Nissan dengan satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai CEO di Nissan. Dialah Carlos Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan menggebrak kembali pasar global. Setibanya di Jepang, Ghosn segera menentukan langkah kunci yang terdiri dari tiga langkah. Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan bangkit untuk berubah pada setiap pekerja di saat darurat itu. Perubahan yang dilakukan harus berdasarkan visi ke depan untuk menembus pasar global masa depan, serta penerapan yang tegas atas strategi-strategi perusahaan yang telah disusun.

Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu rencana yang dia sebut Nissan Recovery Plan. Strategi pertama yaitu segera melakukan revitalisasi produk-produk baru Nissan. Proses pengembangan produk-produk baru harus dipercepat. Untuk menjalankan strategi itu, Nissan merekrut Shiro Nakamura, desainer mobil ternama di Jepang. Di sisi lain, strategi kedua yaitu melakukan efisiensi biaya sebesar-besarnya. Menutup pabrik-pabrik operasional yang dianggap kurang begitu mendesak, dan pengalihan operasional untuk lebih terfokus pada operasional sentral.

Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya ialah membentuk tim inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangan jelas dan tegas, yaitu memastikan bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan secara optimal. Bagaimana pun sempurnanya rencana yang disusun harus disertai implementasi yang tegas. Di sini letak vital peran Ghosn untuk kembali mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global.

Kerja keras dalam misi yang hampir mustahil itu berbuah manis pada tahun 2001 dan tahun-tahun berikutnya. Sang raksasa telah bangkit dengan menunjukkan prestasi demi prestasi. Tahun 2005 produk andalannya Nissan X-Trail melenggang menjadi primadona di pasar otomotif global. Diikuti Nissan Grand Livina yang juga booming pada tahun 2007. Dibalik kesuksesan demi kesuksesan Nissan, ialah peran Charles Ghosn yang membawa Nissan keluar dari jurang kebangkrutan. Kepemimpinan yang dimiliki dengan keyakinan penuh menghadapi situasi krisis mampu mendorong kinerja optimal setiap pekerjanya untuk mencapai visi Nissan yang besar dengan implementasi yang tegas. Jadi Peran kepemimpinan sangat vital dalam strategi perusahaan menghadapi masa krisis, dengan visi ke depan sebagai arah perusahaan disertai penerapan yang tegas untuk kembali meraih keunggulan bisnis.

Rangkuman keadaan:

Pada tahun 1998, tanda-tanda jatuhnya perusahaan otomotif raksasa Jepang itu semakin Nampak jelas. Para petinggi Nissan itu sudah tidak berdaya menghadapi persaingan bisnis saat itu, ditambah lagi timbunan hutang yang menggunung sekitar puluhan miliar US Dollar. Perusahaan otomotif dari Perancis, Renault sepakat membeli 37 persen saham Nissan dengan satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai CEO di Nissan, dialah Carlos Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan itu menggebrak kembali pasar global. Peran Ghosn untuk kembali mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global berhasil, Ghosn mampu membawa Nissan keluar dari jurang kebangkrutan pada tahun 2001 hingga tahun-tahun berikutnya.

Penyelesaian kasus:

Nissan seharusnya menciptakan keluaran mobil yang lebih inovatif, sehingga memunculkan banyak peminatnya. Tapi, Nissan sudah bebas dari kata bangkrut semenjak kedatangan Carlos Ghosn yang mampu mengatasi masa krisis Nissan dengan membuat tiga langkah kerja yaitu, Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan bangkit untuk berubah pada setiap pekerja di saat darurat itu. Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu rencana yang dia sebut Nissan Recovery Plan. Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya ialah membentuk tim inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangan jelas dan tegas, yaitu memastikan bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan secara optimal.


III. Pandangan tentang praktek dehumanisasi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Dehumanisasi merupakan penghilangan harkat martabat manusia. Hal ini cukup banyak terjadi di perusahaan kecil (home industry) maupun perusahaan besar di Indonesia. Banyak pekerja yang tidak memperoleh upah setelah bekerja selama berbulan-bulan, bahkan bisa berujung pada kekerasan. Tenaga kerja Indonesia yang menjadi pekerja di luar negri juga banyak mengalami kasus dehumanisasi. Sehingga membuatnya seperti tahanan yang tidak mempunyai hak untuk bebas. Kasus dehumanisasi sangat meresahkan, dan juga menjadi PR buat pemerintah Indonesia untuk lebih berhati-hati menyalurkan tenaga kerjanya.

Contoh kasus Pertama:

Pabrik China Perbudak Orang Cacat Mental

Kompas : Selasa, 14 Desember 2010

BEIJING, KOMPAS.com - Pihak berwenang China menutup sebuah pabrik di barat negara karena diduga telah memperbudak 11 orang pekerja, kebanyakan cacat mental, selama bertahun-tahun dalam kondisi yang sangat menyedihkan, lapor media pemerintah Selasa (14/12). Kasus tersebut, yang merupakan contoh terbaru penyalahgunaan tenaga kerja di Negara yang luas itu, muncul tiga tahun setelah kasus skandal perbudakan besar yang melibatkan ribuan pekerja yang ditemukan dipaksa bekerja di tempat pembakaran batu- bata. Ke-11 orang itu bekerja di sebuah pabrik bahan bangunan di Xinjiang barat dengan jam kerja yang panjang, mengalami pemukulan secara reguler, dan diberi makanan yang layak untuk anjing, lapor Beijing News. Mereka bekerja di sebuah pabrik bernama Jiaersi Green Construction Material Chemical Factory dan tak satu pun dari mereka yang dibayar, kata laporan itu. Beberapa dari mereka telah bekerja selama empat tahun. Para pekerja yang mencoba untuk melarikan diri dipukuli secara rutin. Menurut pemilik pabrik itu, Li Xinglin, para pekerja dikontrak untuk bekerja di pabrik tersebut oleh sebuah lembaga bantuan yang tidak terdaftar bagi penyandang cacat yang berbasis di Provinsi Sichuan di barat daya negara itu, kata Beijing News.

Contoh kasus Kedua:

2 buruh di Yogya disekap selama 6 bulan

Merdeka.com - Dua orang buruh di UD Sarijaya disekap oleh pemilik UD Sarijaya selama enam bulan di tempat mereka bekerja di Kasihan Bantul. Penyekapan tersebut terungkap setelah Istri dua orang buruh tersebut melaporkan kejadian tersebut kepada Polda DIY. Dari hasil penyelidikan Polda, Minggu malam Polda bersama Aliansi Buruh Yogyakarta melakukan penggerebekan lokasi tempat buruh disekap. Menurut keterangan Sekjen ABY (Alian Buruh Yogyakarta) Kirnadi, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 22.30 malam dan langsung menyelamatkan dua buruh yang disekap yaitu Subandi dan Heri Sutahya. "Saat ini korban sudah bersama keluarganya, kondisi korban tidak papa, hanya letih dan kecapekan karena selama enam bulan bekerja di bawah pengawasan dan sedikit waktu istirahat," kata Kirnadi saat melakukan konferensi pers di sekretariat ABY, Senin (19/05) siang. Menurutnya Kirnadi, dua korban penyekapan tersebut disekap oleh pemilik UD Sarijaya selama enam bulan tanpa diperbolehkan pulang ke rumah. Hanya beberapa kali saja korban diperbolehkan pulang. "Korban disekap dan terus bekerja, dari keterangan korban, hanya pernah boleh pulang ketika tahun baru dan pemilu dan kalau sedang sakit," kata Kirnadi. Latar belakang penyekap tersebut menurut Kirnadi karena kedua buruh tersebut terlibat utang karena menggunakan uang perusahaan. Keduanya masing-masing berhutang, Subardi 110 juta dan Heri 75 juta. Keduanya kemudian disekap dan bekerja tanpa diperbolehkan pulang untuk melunasi hutang tersebut. "Mereka menggunakan uang perusahaan, karena itu sanksinya mereka bekerja tanpa boleh pulang, dan diawasi security," jelas Kirnadi. Sementara itu direktur LBH SIKAP, Muhammad Yusuf yang mendampingi dua korban penyekapan menjelaskan meski korban terlibat menggunakan uang perusahaan, namun tidak bisa diperlakukan dengan cara menyekap mereka seperti itu. "Menyekap itukan tidak terbatas karena orang diikat dan lainnya, tapi juga dibatasi ruang geraknya dalam ruang dan diawasi, ini termasuk penyekapan. Terlepas dari latar belakang kenapa mereka disekap, tetap saja ini tindak kriminal," kata Yusuf.



· Jika praktek dehumanisasi ini masih terus berlangsung dan tidak dapat dihentikan maka dapat menimbulkan pelanggaran HAM yang mengancam kesejahteraan para pekerja dan para pekerja tidak bisa meraih hak/kebebasan yang seharusnya ia peroleh, karena penyalahgunaan wewenang yang dilakukan atasan terhadap bawahan.




Referensi :

beritabisnisnews.blogspot.com/2011/07/separuh-pilot-garuda-tak-ikut-mogok.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/87034147/PENGERTIAN-PERAN-KEPEMIMPINAN-1#scribd

http://kbbi.web.id/dehumanisasi

http://www.merdeka.com/peristiwa/2-buruh-di-yogya-disekap-selama-6-bulan.html

http://www.scribd.com/doc/101585486/KASUS-DEHUMANISASI#scribd