Minggu, 16 Maret 2014

Tulisan Pertama


I.                   Konsep diri

Nama saya Aini Putri Halifah , saya anak ke dua dari dua bersaudara. Saya mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam diri saya. Saya adalah orang yang mudah bergaul, tanggung jawab,  disiplin :D, dan berprasangka baik pada orang lain, semua itu citra diri positif dan saya menyukainya. Namun terkadang orang lain menyalah gunakan kepercayaan saya, dan itu membuat saya kesal dan marah.

Sedangkan kekurangannya, saya adalah orang yang pemarah, tidak sabar, dan mudah panik. Semua itu membuat saya merasa tidak nyaman, saya menyadari itu membawa citra diri negative bagi saya dan bisa merugikan orang lain. Menjadi dibenci orang karena sifat tidak sabar dalam situasi yang banyak kerumunan orang atau kemacetan. Semoga sifat buruk ini dapat berkurang atau mungkin hilang sama sekali.

II.                Contoh kasus Kesehatan Mental


Kasus Bullying banyak terjadi diberbagai tempat, namun paling umum di lembaga pendidikan (Sekolah dan Kampus) dan di tempat kerja. Sebagian besar korbannya adalah orang baru dilingkungan tersebut. Banyak  guru yang bertugas sebagai guru BK / BP disekolah yang memberikan konseling pada para pelaku Bullying agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.

Salah satu contoh kasus bullying yang terjadi dialami oleh Okke Budiman, siswa kelas 1 SMA 46 mengaku dianiaya oleh seniornya siswa kelas 3. Kejadiannya berawal saat pelaku berinisial B sering meminjam motor Okke. B disebut-sebut pentolan siswa kelas 3 di SMA 46. Menurut Ayah Okke, Ceppy Budiman, B sering meminjam motor anaknya dengan memaksa dan perlakuan kasar.

"Seperti mengembalikannya tengah malam dan mengembalikannya dengan sangat tidak sopan dan tidak berterimakasih seperti menendang motor dan meludahinya," ujar Ceppy melalui surat elektronik yang diterima detikcom, Sabtu (3/4/2010).

Kejadiannya berawal pada 17 Februari lalu. Saat itu, kata Ceppy, anaknya langsung pulang tanpa izin B saat bubaran sekolah. Namun, niat itu malah berbuah naas.

"Dia dipaksa dipanggil dengan ancaman akan dihabisi esok hari apabila dia tidak menggubris panggilannya. Dengan dikelilingi senior-seniornya yang lain, anak saya mengalami beberapa pemukulan dengan helm dan tangan kosong, tendangan di punggung, dan 5 sundutan rokok di lengan kanannya," papar Ceppy. Ceppy mengaku, anaknya langsung kabur menuju kantornya dalam keadaan kesakitan. Okke malah sempat trauma beberapa hari.
"Sore itu jam 03.00 WIB langsung bersama anak saya pergi ke sekolah SMA 46 di Jl Fatmawati untuk melapor kejadian ini kepada guru-guru dan kepala sekolah, saat itu mereka berjanji untuk menyelesaikan masalah ini seadil adilnya," jelasnya.

Tak puas, Ceppy  juga melaporkan B ke Polres Jakarta Selatan. Ceppy resmi melaporkan B melalui Laporan Polisi no 268/K/II/2010/Res. Jaksel tanggal 17 Februari dengan tuduhan penganiayaan berat. Namun, Ceppy belum mengetahui bagaimana perkembangan kasus anaknya hingga sekarang.

"Setahu saya kepala sekolah dan guru-guru sudah di BAP," terang pria yang bekerja sebagai advertising ini. Akibat penganiayaan tersebut, lanjut Ceppy, anaknya mengalami trauma cukup dalam. Akhirnya, ia berinisiatif untuk mengeluarkan Okke dari SMA 46.

"Saya tidak banyak menuntut, sudahlah saya keluarkan anak saya. Sekarang dia Home Schooling saja," tandasnya.

http://news.detik.com/read/2010/04/03/065911/1330995/10/kasus-bullying-juga-menimpa-okke-siswa-sma-46-jakarta

Opini:
Seharusnya sejak awal Pa Ceppy, ayah dari Okke Budiman bersikap lebih tegas dan melapor pada kepala sekolah atau guru BK. Jadi tidak berkelanjutan sikap si B yang semena - mena terhadap anaknya. karena Pa Ceppy sudah mengetahui perilaku B yang tidak sopan saat mengembalikan motor Okke. Dan pihak sekolah pun mengapa bisa tidak mengetahui bahwa dilingkungan sekolah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh siswanya sendiri. Itu berarti sekolah kurang disiplin dan kurang peduli pada siswanya. Buat si B harus dapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya yang merugikan orang lain, jangan sampai kasus ini terabaikan oleh polisi agar si B dapat menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi.
Sebaiknya Okke tetap bersekolah umum jangan memilih home schooling, karena menurut saya itu membuat Okke menutup diri dari lingkungan sosialnya. Okke harus mendapatkan perawatan khusus agar sembuh dari trauma berat nya dan bisa kembali seperti dulu. Buat para orangtua juga jangan terlalu membatasi komunikasi dengan anak, agar anak tidak menjadi pribadi yang tertutup. Dan selalu mengawasi aktivitas anak, mengawasi bukan berarti harus mengikuti kemanapun anak pergi. Melainkan lebih peduli terhadap kesehariannya, apa yang dilakukan jika ia sedang sendiri dan mengetahui dengan siapa anaknya bergaul.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar