I.
Konsep
diri
Nama
saya Aini Putri Halifah , saya anak ke dua dari dua bersaudara. Saya mempunyai
kelebihan dan kekurangan dalam diri saya. Saya adalah orang yang mudah bergaul,
tanggung jawab, disiplin :D, dan
berprasangka baik pada orang lain, semua itu citra diri positif dan saya
menyukainya. Namun terkadang orang lain menyalah gunakan kepercayaan saya, dan
itu membuat saya kesal dan marah.
Sedangkan
kekurangannya, saya adalah orang yang pemarah, tidak sabar, dan mudah panik.
Semua itu membuat saya merasa tidak nyaman, saya menyadari itu membawa citra
diri negative bagi saya dan bisa merugikan orang lain. Menjadi dibenci orang
karena sifat tidak sabar dalam situasi yang banyak kerumunan orang atau
kemacetan. Semoga sifat buruk ini dapat berkurang atau mungkin hilang sama
sekali.
II.
Contoh
kasus Kesehatan Mental
Kasus Bullying banyak terjadi
diberbagai tempat, namun paling umum di lembaga pendidikan (Sekolah dan Kampus)
dan di tempat kerja. Sebagian besar korbannya adalah orang baru dilingkungan
tersebut. Banyak guru yang bertugas
sebagai guru BK / BP disekolah yang memberikan konseling pada para pelaku
Bullying agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.
Salah satu contoh kasus
bullying yang terjadi dialami oleh Okke Budiman, siswa kelas 1 SMA 46 mengaku
dianiaya oleh seniornya siswa kelas 3. Kejadiannya berawal saat pelaku
berinisial B sering meminjam motor Okke. B disebut-sebut pentolan siswa kelas 3
di SMA 46. Menurut Ayah Okke, Ceppy Budiman, B sering meminjam motor anaknya
dengan memaksa dan perlakuan kasar.
"Seperti
mengembalikannya tengah malam dan mengembalikannya dengan sangat tidak sopan
dan tidak berterimakasih seperti menendang motor dan meludahinya," ujar
Ceppy melalui surat elektronik yang diterima detikcom, Sabtu (3/4/2010).
Kejadiannya berawal
pada 17 Februari lalu. Saat itu, kata Ceppy, anaknya langsung pulang tanpa izin
B saat bubaran sekolah. Namun, niat itu malah berbuah naas.
"Dia dipaksa
dipanggil dengan ancaman akan dihabisi esok hari apabila dia tidak menggubris
panggilannya. Dengan dikelilingi senior-seniornya yang lain, anak saya
mengalami beberapa pemukulan dengan helm dan tangan kosong, tendangan di
punggung, dan 5 sundutan rokok di lengan kanannya," papar Ceppy. Ceppy
mengaku, anaknya langsung kabur menuju kantornya dalam keadaan kesakitan. Okke
malah sempat trauma beberapa hari.
"Sore itu jam
03.00 WIB langsung bersama anak saya pergi ke sekolah SMA 46 di Jl Fatmawati
untuk melapor kejadian ini kepada guru-guru dan kepala sekolah, saat itu mereka
berjanji untuk menyelesaikan masalah ini seadil adilnya," jelasnya.
Tak puas, Ceppy juga melaporkan B ke Polres Jakarta Selatan.
Ceppy resmi melaporkan B melalui Laporan Polisi no 268/K/II/2010/Res. Jaksel
tanggal 17 Februari dengan tuduhan penganiayaan berat. Namun, Ceppy belum
mengetahui bagaimana perkembangan kasus anaknya hingga sekarang.
"Setahu saya
kepala sekolah dan guru-guru sudah di BAP," terang pria yang bekerja
sebagai advertising ini. Akibat penganiayaan tersebut, lanjut Ceppy, anaknya
mengalami trauma cukup dalam. Akhirnya, ia berinisiatif untuk mengeluarkan Okke
dari SMA 46.
"Saya tidak banyak menuntut,
sudahlah saya keluarkan anak saya. Sekarang dia Home Schooling saja,"
tandasnya.
http://news.detik.com/read/2010/04/03/065911/1330995/10/kasus-bullying-juga-menimpa-okke-siswa-sma-46-jakarta
http://news.detik.com/read/2010/04/03/065911/1330995/10/kasus-bullying-juga-menimpa-okke-siswa-sma-46-jakarta
Opini:
Seharusnya sejak awal Pa
Ceppy, ayah dari Okke Budiman bersikap lebih tegas dan melapor pada kepala
sekolah atau guru BK. Jadi tidak berkelanjutan sikap si B yang semena - mena
terhadap anaknya. karena Pa Ceppy sudah mengetahui perilaku B yang tidak sopan
saat mengembalikan motor Okke. Dan pihak sekolah pun mengapa bisa tidak
mengetahui bahwa dilingkungan sekolah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh
siswanya sendiri. Itu berarti sekolah kurang disiplin dan kurang peduli pada
siswanya. Buat si B harus dapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya yang
merugikan orang lain, jangan sampai kasus ini terabaikan oleh polisi agar si B
dapat menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi.
Sebaiknya Okke tetap
bersekolah umum jangan memilih home schooling, karena menurut saya itu membuat
Okke menutup diri dari lingkungan sosialnya. Okke harus mendapatkan perawatan
khusus agar sembuh dari trauma berat nya dan bisa kembali seperti dulu. Buat
para orangtua juga jangan terlalu membatasi komunikasi dengan anak, agar anak
tidak menjadi pribadi yang tertutup. Dan selalu mengawasi aktivitas anak,
mengawasi bukan berarti harus mengikuti kemanapun anak pergi. Melainkan lebih
peduli terhadap kesehariannya, apa yang dilakukan jika ia sedang sendiri dan
mengetahui dengan siapa anaknya bergaul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar